Resume Pertemuan Ke-2
Bismillahirrahmaanirrahiim
Izinkan saya tuliskan Resume demi Resume dua pekan ini, berarti 6 pertemuan. Yang pertama adalah
Passion dan Healing Bonus Manfaat
Pertemuan ke- : 2
Angkatan :
28
Hari/Tanggal :
Rabu, 11 Januari 2023
Judul Materi :
“Menjadikan Menulis Sebagai Passion”
Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, Mpd.
Moderator : Widya Setianingsih, S.Ag.
Judul : Passion dan Healing Bonus Manfaat
Meliuk dedaunan diterpa angin, jatuh satu karena hujan
Kawan yuk jangan “beringin-ingin” segera buat tulisan
Mpok Rujak meracik asinan, bikin badan menjadi segar
Segera wujudkan harapan, jangan biarkan ide menguar
“Orang-orang sukses hanyalah mereka yang memiliki kebiasaan sukses” (Brian Tracy)
Begitulah Ibu Widya selaku moderator membuka acara
Mula-mula saya
menulisa apa saja, tak di sangka mulai SMA saya menulis puisi. Terkadang ide
muncul di kamar mandi, kemudian saya ulang-ulang. Jika sudah sreg, maka akan saya ketik.
Karya-karya
puisi saya hasil renungan. Namun itu semua tinggal kenangan, karena sesuatu hal puisi-puisi “ala saya” kira-kira ada puluhan
itu saya musnahkan. Wht’s? Setelah sekian puluh tahun, saya mencoba berinteraksi kembali dengan kegiatan "menulis".
***
Oleh karena
itu saya mengikuti KBMN Gelombang ke-28, supaya lebih termotivasi dan tergali potensi
saya dan menjadikannya passion.
Menatap
wajah berseri Bunda Kanjeng, Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd pada flyer pertemuan
kedua, sangat menarik hati untuk menyimak grup wa KBMN. Bunda Kanjeng merupakan
Ratu Antologi, Penulis, Motivator, dan Founder PMA Literasi Istikamah.
Meskipun usia
beliau sudah lewat dari 60 tahun, namun semangat beliau dalam menulis tidak
kalah dengan yang muda. Beliau menyatakan bahwa untuk meraih sukses seseorang
harus mau berproses dan mau keluar dari zona nyaman, mengikuti aturan main dan
berani mengambil tantangan. Demikian
pula dalam menulis. Kita harus menjadikan menulis sebagai passion. Menurut Bu Kanjeng, passion
disebut juga renjana, yang artinya gairah atau rindu.
Passion berbeda
dengan hobi, jika menulis itu dijadikan hobi, maka kita masih bisa menahan
untuk tidak menulis ketika kondisi tidak memungkinkan, sedangkan jika menulis sudah
menjadi passion, maka kita tidak bisa
menahan untuk tidak menulis, karena jika belum menulis seperti ada yang
menggajal perasaan kita, dan menuntut
untuk segera ditunaikan. Barulah terasa “plong”.
Bu Kanjeng
sapaan akrabnya memaparkan, kemampuan
menulis bisa dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan
berpikir seseorang. Bahkan sampai saat ini profesi penulis merupakan salah satu
pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial. Menulis juga akan
mengangkat derajat seseorang dan bonus-bonus lainnya, seperti money jika takdir
tulisan/ buku memiliki nlai kelayakan, bisa traveling, bertemu orang-orang
penting.
Menulis juga
dikatakan sarana healing sebab ketika kita ada masalah, bisa disalurkan melalui
menulis, semakin dekat dengan Tuhan (Allah SWT), sehingga beban berkurang dan
pikiran menjadi lapang.
Bagi
seseorang, dalam proses menulis juga memiliki beberapa kendala. Seperti
menganggap dirinya tidak berbakat menulis, tidak memiliki waktu, tidak memiliki
ide, tidak mau menerima kritik, maupun alasan tidak suka menulis. Berikut TIPS
dari Bunda Kanjeng : (a) banyak membaca buku atau tulisan karya orang lain (b) Dengan mendialektikakan bahan bacaan yang
sedang kita baca dengan bacaan orang lain atau
diri kita sendiri. Jika perlu memiliki mentor menulis yang tepat (c) Menuliskan topik sesuai apa yang sednag kita
rasakan, akan sampai ke hati pembaca (d)
agar perhatian tidak terpecah dalam menyelesaikan tulisan kita harus pandai
menemukan ide/ gagasan yang menarik minat pembaca, kemudian menentukan tema,
menentukan tujuan, dan genre yang sesuai lanjut menyusun kerangka (outline), dilanjutkan garis besar dan
tokoh pada buku tersebut (e) menambah
pengetahuan, pengalaman, dan kisah orang lain untuk memperkaya gagasan.
Jadi, mengapa
menunda lagi untuk menulis?
Kutipan Bunda
Kanjeng ini pasti menggugah semangat kita “Khairunnaas anfa’ahum linnaas” yang
artinya sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfa’at untuk manusia
lainnya. Bahwa menulis akan memberikan manfaat bagi para pembaca tulisan kita.
Apabila tulisan kita mengisnpirasi, mengajak dan menyampaikan hal-hal baik
tentu sangat bermanfaat dan ditunggu-tunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar