Rabu, 25 Januari 2023

Resume Pertemuan Ke-2

Bismillahirrahmaanirrahiim

Izinkan saya tuliskan Resume demi Resume dua pekan ini, berarti 6 pertemuan. Yang pertama adalah 


                                             Passion dan Healing Bonus Manfaat


Pertemuan ke-  : 2

Angkatan             : 28

Hari/Tanggal       : Rabu, 11 Januari 2023

Judul Materi       : “Menjadikan Menulis Sebagai Passion”

Narasumber       :  Dra. Sri Sugiastuti, Mpd.

Moderator          : Widya Setianingsih, S.Ag.

Judul                  : Passion dan Healing Bonus Manfaat


Meliuk dedaunan diterpa angin, jatuh satu karena hujan

Kawan yuk jangan “beringin-ingin” segera buat tulisan

Mpok Rujak meracik asinan, bikin badan menjadi segar

Segera wujudkan harapan, jangan biarkan ide menguar

 

“Orang-orang sukses hanyalah mereka yang memiliki kebiasaan sukses” (Brian Tracy)

Begitulah Ibu Widya selaku moderator membuka acara




Passion atau apa? Pertanyaan bergelayut manja di benak saya.  Sejak saya bisa mengoperasikan mesin ketik pada waktu usia sekolah dasar, saya suka membuat tuliasan ala kadarnya. Mesin ketik adalah alat istimewa, yang suaranya terkadang mengganggu, nanti akan memberikan cetakan warna hitam, merah, atau biru sesuai pita yang dipasang. Ia milik bapak saya seorang Kepala Sekolah SD.

Mula-mula saya menulisa apa saja, tak di sangka mulai SMA saya menulis puisi. Terkadang ide muncul di kamar mandi, kemudian saya ulang-ulang. Jika sudah sreg, maka akan saya ketik.

Karya-karya puisi saya hasil renungan. Namun itu semua tinggal kenangan, karena sesuatu hal puisi-puisi “ala saya” kira-kira ada puluhan itu saya musnahkan. Wht’s? Setelah sekian puluh tahun, saya mencoba berinteraksi kembali dengan kegiatan "menulis".

                                                              ***

Oleh karena itu saya mengikuti KBMN Gelombang ke-28,  supaya lebih termotivasi dan tergali potensi saya dan menjadikannya passion.

                Menatap wajah berseri Bunda Kanjeng, Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd pada flyer pertemuan kedua, sangat menarik hati untuk menyimak grup wa KBMN. Bunda Kanjeng merupakan Ratu Antologi, Penulis, Motivator, dan Founder PMA Literasi Istikamah.

Meskipun usia beliau sudah lewat dari 60 tahun, namun semangat beliau dalam menulis tidak kalah dengan yang muda. Beliau menyatakan bahwa untuk meraih sukses seseorang harus mau berproses dan mau keluar dari zona nyaman, mengikuti aturan main dan berani mengambil tantangan.  Demikian pula dalam menulis. Kita harus menjadikan menulis sebagai passion. Menurut Bu Kanjeng, passion disebut juga renjana, yang artinya gairah atau rindu.

Passion berbeda dengan hobi, jika menulis itu dijadikan hobi, maka kita masih bisa menahan untuk tidak menulis ketika kondisi tidak memungkinkan, sedangkan jika menulis sudah menjadi passion, maka kita tidak bisa menahan untuk tidak menulis, karena jika belum menulis seperti ada yang menggajal perasaan kita,  dan menuntut untuk segera ditunaikan. Barulah terasa “plong”.

Bu Kanjeng sapaan akrabnya memaparkan,  kemampuan menulis bisa dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir seseorang. Bahkan sampai saat ini profesi penulis merupakan salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial. Menulis juga akan mengangkat derajat seseorang dan bonus-bonus lainnya, seperti money jika takdir tulisan/ buku memiliki nlai kelayakan, bisa traveling, bertemu orang-orang penting.

Menulis juga dikatakan sarana healing sebab ketika kita ada masalah, bisa disalurkan melalui menulis, semakin dekat dengan Tuhan (Allah SWT), sehingga beban berkurang dan pikiran menjadi lapang.

Bagi seseorang, dalam proses menulis juga memiliki beberapa kendala. Seperti menganggap dirinya tidak berbakat menulis, tidak memiliki waktu, tidak memiliki ide, tidak mau menerima kritik, maupun alasan tidak suka menulis. Berikut TIPS dari Bunda Kanjeng : (a) banyak membaca buku atau tulisan karya orang lain  (b) Dengan mendialektikakan bahan bacaan yang sedang kita baca dengan bacaan orang lain atau  diri kita sendiri. Jika perlu memiliki mentor menulis yang tepat (c)  Menuliskan topik sesuai apa yang sednag kita rasakan, akan sampai ke hati pembaca  (d) agar perhatian tidak terpecah dalam menyelesaikan tulisan kita harus pandai menemukan ide/ gagasan yang menarik minat pembaca, kemudian menentukan tema, menentukan tujuan, dan genre yang sesuai lanjut menyusun kerangka (outline), dilanjutkan garis besar dan tokoh  pada buku tersebut (e) menambah pengetahuan, pengalaman, dan kisah orang lain untuk memperkaya gagasan.

Jadi, mengapa menunda lagi untuk menulis?

Kutipan Bunda Kanjeng ini pasti menggugah semangat kita “Khairunnaas anfa’ahum linnaas” yang artinya sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfa’at untuk manusia lainnya. Bahwa menulis akan memberikan manfaat bagi para pembaca tulisan kita. Apabila tulisan kita mengisnpirasi, mengajak dan menyampaikan hal-hal baik tentu sangat bermanfaat dan ditunggu-tunggu.

 

 Semoga manfa'at.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar